Rabu, 12 Juni 2013

Membangun Indonesia dengan Budaya Islam



                Indonesia adalah salah satu Negara terkaya di dunia. Negara kepulauan dengan sumber daya alam yang melimpah. Indonesia terdiri dari 17.580 pulau -yang tersebar dari pulau Sabang yang terletak di bagian Barat Indonesia sampai pulau Merauke yang terletak di bagian Timur Indonesia-, yang terbagi ke dalam 34 provinsi -yang setiap provinsi memiliki bahasa daerahnya masing-masing-, dan ratusan kota/kabupaten -yang setiap kota memiliki makanan khasnya masing-masing -. Selain itu, Indonesia juga terkenal dengan alamnya yang indah. Pemandangannya tidak kalah dengan pemandangan alam yang ada di Negara lain. Sehingga tidak jarang turis-turis asing berdatangan ke Indonesia untuk berlibur atau sekedar menikmati pemandangan alam yang memanjakan mata. Indonesia juga memiliki berbagai macam suku, bangsa, ras, dan agama. Tidak kurang dari ratusan macam suku dengan 5 macam agama yang diakui. Walaupun begitu, bangsa Indonesia tetap bisa hidup berdampingan satu sama lain dengan rukun dan damai. Seperti motto bangsa Indonesia yang diambil dari bahasa Sansekerta di kitab Sutasoma, yaitu Bhinneka Tunggal Ikayang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu.
                Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang sebenarnya berkualitas dan sama melimpahnya dengan sumber daya alam yang dimiliki. Hanya saja, kurang dimanfaatkan dengan baik dan kurang bisa bermanfaat dengan baik. Padahal sudah diakui oleh Negara lain bahwa sebagian besar orang Indonesia adalah orang-orang yang pintar dalam bidang akademik. Lalu, mengapa Indonesia belum juga menjadi Negara maju dan tetap menjadi Negara berkembang? Jawabannya hanya satu, yaitu kurangnya pengetahuan dan penerapan ilmu agama Islam. Mayoritas orang Indonesia adalah muslim. Ya, orang yang beragama Islam. Tetapi, sangat disayangkan karena dalam penerapan kehidupan sehari-hari banyak sekali hal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam. Hal itu disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan tentang Islam yang dimiliki oleh orang Indonesia. Karena di lembaga formal yaitu sekolah, dalam jangka waktu seminggu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Pendidikan Agama Islam hanya berlangsung selama 2 jam pelajaran yaitu sekitar 90 menit untuk mempelajari agama Islam lebih dalam. Waktu sesingkat itu tentu tidak cukup untuk menyegarkan hati seorang muslim.
Karena itu, pemuda Islam di Indonesia berusaha mencari solusi agar kebutuhan rohani seorang muslim dapat terpenuhi. Salah satu cara yang telah ditemukan oleh pemuda Islam di Indonesia adalah dengan mengadakan kegiatan mentoring di lembaga formal. Di dalam kegiatan ini, siswa akan mempelajari Islam lebih dalam, berbagi berbagai macam masalah dan solusi satu sama lain, mempelajari kisah-kisah tauladan pada zaman Nabi dan orang terdahulu, dll. Metode yang digunakan juga tidak monoton sehingga siswa merasa nyaman dan tidak bosan. Kegiatan mentoring dibagi menjadi beberapa macam sesi. Sesi pertama adalah pembukaan yang dilanjutkan dengan tilawah atau membaca ayat suci Al-Qur’an beserta artinya atau dapat juga diganti dengan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an yang dilanjutkan dengan penyampaian kultum atau kisah berhikmah. Kisah ini bisa disampaikan oleh siapa saja yang bersedia atau yang sudah dipilih sebelumnya. Setelah itu, masuk ke sesi kedua yaitu sesi materi. Sesi materi disampaikan secara lisan. Terkadang, dimasukkan beberapa macam permainan di tengah-tengah penyampaian materi, sehingga materi semakin menarik untuk dipelajari. Setelah materi selesai disampaikan, dilanjutkan dengan sesi selanjutnya yaitu sesi tanya-jawab. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang mengikuti mentoring atau yang disebut “mentee” akan dijawab oleh pengisi mentoring masing-masing kelompok atau kelas yang disebut “murabbi”. Pertanyaan boleh mengenai hal apa saja. Misalnya, mengenai kehidupan sehari-hari atau pertanyaan yang menyangkut dengan materi yang sedang dibahas. Jika sesi tanya-jawab sudah dilakukan, selanjutnya masuk ke sesi keempat yaitu qadhaya, yaitu sesi curhat atau sesi untuk berbagi masalah dan solusi. Masing-masing siswa diwajibkan untuk menceritakan keadaan dirinya, mulai dari keadaan rohani, keuangan, jasmani, amanah yang sedang diemban, dan keluarga dalam jangka waktu seminggu. Lalu, mereka diperbolehkan untuk bercerita atau berkeluh kesah tentang masalah yang sedang mereka hadapi. Hal ini bertujuan untuk menguatkan tali silaturahim atau hubungan persaudaraan antar mentee. Agar mereka bisa lebih saling mengenal tentang karakter satu sama lain dan agar mereka tahu keadaan saudara seagama mereka sendiri. Jika semua siswa sudah mendapat giliran, sesi selanjutnya adalah evaluasi ibadah masing-masing siswa atau mutaba’ah yaumiyah. Hal ini dilakukan dengan cara mengisi table ibadah dengan jumlah banyaknya ibadah yang sudah dilakukan dalam seminggu. Hal ini dilakukan agar siswa senantiasa mengevaluasi ibadah harian mereka agar tidak menurun dan selalu ditingkatkan. Siswa yang ibadahnya terhitung paling banyak, akan mendapat hadiah penyemangat agar terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya. Setelah semua sesi selesai, ditutuplah kegiatan mentoring dengan membaca do’a.
Jika program mentoring ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pengemis sampai pejabat, anak-anak sampai kakek-nenek, saya yakin dalam waktu singkat Indonesia akan menjadi Negara maju yang disegani oleh seluruh Negara di dunia termasuk Negara Adikuasa yaitu USA. Oleh karena itu, sebagai muslim yang baik, marilah kita perdalam dan kita amalkan ilmu agama kita untuk membangun Indonesia Jaya. Kita harus merasa bangga dengan Negara kita dan kita harus mau berusaha untuk membangun Negara kita. Dan kita akan membuktikan kepada dunia, seperti apa bangsa kita sebenarnya! Allahu Akbar!

Selasa, 09 April 2013

Sebentar lagi...

Sebentar lagi kelas XII...
Sebentar lagi lulus dari "kotak sabun"...
Sebentar lagi kuliah di Universitas...
Sebentar lagi lulus kuliah dan jadi sarjana...
Sebentar lagi kerja...
Sebentar lagi berkeluarga...
Sebentar lagi jadi orang tua...
Sebentar lagi jadi tua...
Sebentar lagi kembali pulang...

Ya, sebentar lagi.
Semua itu sebentar lagi.
Apa saya sudah siap? Belum. Tentu belum. Sama sekali belum. Dan amat sangat belum.
Lalu, apa yang saya tunggu?
Persiapkanlah! PERSIAPKAN. Sebelum semuanya terlambat dan saya menyesal.
Kerjakanlah! KERJAKAN.
Jangan hanya merencanakan, tapi REALISASIKAN.
Apa saya mau gagal? Tidak! tentu tidak.
Lalu, mengapa saya teramat sangat santai? Entahlah. Mungkin karena setan.
Tidak! Jangan salahkan setan! Itu semua salah saya sendiri. Mengapa saya begitu lemah dan mudah digoda setan?! Mengapa saya sangat murah menjual diri pada setan?! Itu salah saya. Ya, salah saya sendiri.
Untuk itu, berubahlah! BERUBAH.
Perbaiki diri. Perbaiki hati. Perbaiki lisan. Perbaiki iman. Perbaiki hidup.
Ya, semuanya harus diperbaiki!
Siapa yang bisa memperbaiki?
Saya. Hanya saya dan Allah.
Ya, benar. Karena ini hiduup saya. Bukan hidup anda, dia, atau mereka.

Kamis, 23 Februari 2012

Akhirnya...

2 minggu lalu, gue dapet tugas bikin blog dari guru TIK gue. Sebenernya, blog udah cukup terkenal di kalangan temen-temen gue pas SMP. Tapi, gatau kenapa gue ga begitu tertarik untuk bikin blog. Dan sekarang saya harus membuat blog demi melengkapkan tugas dan dapet nilai haha -__-

NAH! karena gue gatau dan tidak cukup berpengalaman dalam hal blog-mem-blog, gue pun minta bantuan sama sahabat gue buat bikin nih blog. Sekalian dia juga mau nge-post something di blognya. Dan kami memulai perjuangan untuk menemukan sebuah warnet yang bisa "disatronin" (karena dirumah ga ada internet). Di deket sekolah ada 3 warnet. Dateng ke warnet pertama, sedikit terlihat penuh didalamnya. Gue pun bertanya "pa, ada komputer yang kosong?" "wah, penuh de" "-___-". Kami pun melanjutkan perjuangan menuju warnet kedua. Gue bertanya pada mas-mas penjaga warnetnya, "ada yang kosong ga?" "wah, penuh neng" "aduuuh -___-". Dan harapan yang terakhir adalah warnet ketiga yang terletak di kantor batu. Setelah perjuangan lelah untuk melalui rintangan dan badai yang menghadang (baca: panas terik matahari), kami pun sampai di tempat itu. Setelah istirahat sejenak untuk menghirup udara, kami melihat ke arah pintu warnet dengan perasaan cemas, gelisah, gundah gulana (baca: lebay) dan disana terlihat tulisan... CLOSED -___-. DAN TERNYATA *jengjengjengjeng* warnet itu pindah ke daerah pakuan -,- alamaaak malang sekali nasibku.

Karena putus asa untuk mencari warnet, gue dan temen gue pun memutuskan untuk kembali ke sekolah. Disana ada temen-temen gue yang lagi bikin iklan buat acara SMANSA DAY. Kami pun melihat dan membantu menyemangati untuk beberapa saat. Setelah itu, dengan tekad yang kuat dan bulat (seperti sahabat gue ini) kami memutuskan untuk kembali ke warnet yang pertama. Ternyata, masih penuh juga bro -_-. "yaudah kita tunggu aja deh, daripada ga sama sekali" kata gue kepada sahabat gue itu. Dia pun menjawab, "ho-oh dah". Kami menunggu sekitar kurang lebih 20 menit dan AKHIRNYA ada komputer yang nganggur. setelah cukup lama bertarung dengan komputer, dan dengan bantuan dari temen-temen gue, JADILAH blog ini *\^,^/* #np we are the champion

HAHAHAHAHA ternyata punya blog itu lumayan asik juga. Karena, kita bisa numpahin segala ekspresi dalam tulisan. Sebenernya gue salah satu orang yang lebih sering mengekspresikan diri dalam tulisan. Jadi, bikin blog adalah sebuah pilihan yang tepat (kenapa ga dari dulu coba din) -__-. So, yang belum punya blog, mending buruan bikin deh! daripada entar nyesel gara-gara blog udah ga jaman lagi hahaha.

segini dulu deh buat posting kali ini, salam imut dari penulis unyu :3